Rabu, 18 Mei 2016

Keesaan Allah di dalam QS.Al-Ikhlas


Memahami Surat Al-Ikhlas 


Terjemahan: 

1. Katakanlah (Muhammad): "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,
4. Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia. 
 

Surat Al-Ikhlas adalah surat ke-112 dalam Al-Qur’an, diturunkan setelah surat An Naas. Surat ini dinamakan Al Ikhlas karena di dalamnya berisi pengajaran tentang tauhid. Surat ini tergolong surat Makkiyah, terdiri atas 4 ayat. Meski tergolong surat pendek dan hanya 4 ayat, namun surat ini memiliki keistimewaan yang begitu besar hingga mampu mengguncang langit dan bumi. Al-Ikhlas berarti “Memurnikan Keesaan Allah”. Dan bahasan pokok isinya adalah menegaskan keesaan Allah dan menolak segala bentuk penyekutuan terhadap-Nya.



Ayat pertama menjelaskan bahwa Allah merupakan Tuhan Yang Maha Esa. Maknanya bahwa Allah itu Esa dalam keagungan dan kebesarannya, tidak ada yang serupa dengan-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Karena hanya Allah-lah Tuhan pencipta alam semesta.

Ayat kedua : Allah adalah khalik (pencipta) alam semesta ini. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Selain manusia yang termasuk makhluk seperti malaikat, jin, hewan dan tumbuhan. Di hadapan Allah, semua makhluk itu lemah. Oleh karena itu hanya kepada Allah semua makhluk meminta perlindungan. Allah sebagai pencipta tidak membutuhkan siapapun. Allah justru sebagai tempat meminta segala sesuatu. Dia-lah tempat bersandar dan bergantung dalam segala kebutuhan. Dia-lah yang paling tinggi kekuasaan-Nya. Allah tidak butuh makan dan minum. Dia tetap kekal setelah para makhluk-Nya binasa.

Ayat ketiga : Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan atau dilahirkan. Mengakui bahwa Allah mempunyai anak dan diperanakkan adalah musyrik dan merupakan dosa besar. Semua makhluk yang diciptakan Allah akan mati. Allah bukanlah makhluk, jadi Allah tidak akan pernah mati. Allah akan tetap hidup selama-lamanya. Kalimat (وَلَمْ يُولَدْ) maksudnya adalah tidak disekutui. Demikian karena orang-orang musyrik Arab mengatakan bahwa Malaikat adalah anak perempuan Allah . Kaum Yahudi mengatakan bahwa ’Uzair adalah anak Allah. Sedangkan Nashoro mengatakan bahwa Al Masih (Isa, pen) adalah anak Allah. Dalam ayat ini, Allah meniadakan itu semua.” (Zadul Masiir)

Ayat keempat : Manusia merupakan makhluk hebat, yang telah dianugrahi akal pikiran. Dengan akal pikirannya manusia dapat membuat pesawat, kapal selam, telepon, komputer, laptop dan lainnya. Manusia juga dapat menjelajahi ruang angkasa, mengolah tanah menjadi sumber kehidupan, dan menjinakkan binatang buas. Tetapi, sepandai-pandainya manusia dia tidak dapat menciptakan matahari, bumi, bintang, bulan bahkan dirinya sendiri. Allah yang menciptakan seluruh alam semesta ini. Allah juga menciptakan manusia, tidak ada satu pun makhluk yang dapat menyamai-Nya. Maksudnya adalah tidak ada seorang pun sama dalam setiap sifat-sifat Allah. Jadi Allah meniadakan dari diri-Nya memiliki anak atau dilahirkan hingga memiliki orang tua. Juga Allah meniadakan adanya yang semisal dengan-Nya. Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di mengatakan makna ayat ini : ”dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia” yaitu tidak ada yang serupa (setara) dengan Allah dalam nama, sifat, dan perbuatan.

Keutamaan Surat Al-Ikhlas

Surat Al-Ikhlas adalah salah satu surat paling penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hadits Shahih Bukhari disebutkan riwayat dari Abu Said Al-Khudri bahwa Nabi saw., bersabda :
Demi Dzat yang menguasai jiwaku, sesungguhnya ia (Surat Al-Ikhlas) sebandinng dengan sepertiga Al-Quran”. (HR. Bukhari)
Kisah terkait hadits itu terekam dalam beberapa kisah. Seperti kisah ketika Nabi bertanya kepada sahabatnya untuk mengkhatam Al-Qur'an dalam semalam. Umar menganggap mustahil hal itu, namun begitu Ali menyanggupinya. Umar kemudian menganggap Ali belum mengerti maksud Nabi karena masih muda. Ali kemudian membaca surah Al-Ikhlas sebanyak 3 kali dan Nabi Muhammad membetulkan itu. Dalam hadits-hadits terkait hal ini, keutamaan surah Al-Ikhlas sangat memiliki peran dalam Al-Qur'an sehingga sekali membacanya sama dengan membaca sepertiga Al-Qur'an.

 

 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Islam Crescent Moon