Memahami Surat Al-Ikhlas
Memahami Surat Al-Ikhlas
1. Katakanlah
(Muhammad): "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
2. Allah adalah Tuhan
yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3. Dia tiada beranak dan
tidak pula diperanakkan,
4. Dan tidak ada seorangpun
yang setara dengan Dia.
Surat Al-Ikhlas adalah surat
ke-112 dalam Al-Qur’an, diturunkan
setelah surat An Naas. Surat ini
dinamakan Al Ikhlas karena di dalamnya berisi pengajaran tentang tauhid. Surat
ini tergolong surat Makkiyah, terdiri atas 4 ayat. Meski tergolong surat pendek
dan hanya 4 ayat, namun surat ini memiliki keistimewaan yang begitu besar
hingga mampu mengguncang langit dan bumi. Al-Ikhlas berarti “Memurnikan Keesaan
Allah”. Dan bahasan pokok isinya adalah menegaskan keesaan Allah dan menolak
segala bentuk penyekutuan terhadap-Nya.
Ayat pertama menjelaskan bahwa Allah merupakan Tuhan Yang Maha Esa. Maknanya bahwa Allah itu Esa dalam keagungan dan
kebesarannya, tidak ada yang serupa dengan-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Karena hanya Allah-lah Tuhan
pencipta alam semesta.
Ayat kedua
: Allah adalah khalik (pencipta) alam
semesta ini. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Selain manusia yang termasuk
makhluk seperti malaikat, jin, hewan dan tumbuhan. Di hadapan Allah, semua
makhluk itu lemah. Oleh karena itu hanya kepada Allah semua makhluk meminta
perlindungan. Allah sebagai pencipta tidak membutuhkan siapapun. Allah justru
sebagai tempat meminta segala sesuatu. Dia-lah tempat bersandar dan bergantung dalam segala kebutuhan. Dia-lah
yang paling tinggi kekuasaan-Nya. Allah tidak butuh makan dan minum. Dia tetap
kekal setelah para makhluk-Nya binasa.
Ayat ketiga : Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan atau
dilahirkan. Mengakui bahwa Allah mempunyai anak dan diperanakkan adalah musyrik
dan merupakan dosa besar. Semua makhluk yang diciptakan Allah akan mati. Allah
bukanlah makhluk, jadi Allah tidak akan pernah mati. Allah akan tetap hidup
selama-lamanya. Kalimat (وَلَمْ يُولَدْ)
maksudnya adalah tidak disekutui. Demikian karena orang-orang musyrik Arab
mengatakan bahwa Malaikat adalah anak perempuan Allah . Kaum Yahudi mengatakan
bahwa ’Uzair adalah anak Allah. Sedangkan Nashoro mengatakan bahwa Al Masih
(Isa, pen) adalah anak Allah. Dalam ayat ini, Allah meniadakan itu semua.”
(Zadul Masiir)
Ayat
keempat : Manusia
merupakan makhluk hebat, yang telah dianugrahi akal pikiran. Dengan akal
pikirannya manusia dapat membuat pesawat, kapal selam, telepon, komputer,
laptop dan lainnya. Manusia juga dapat menjelajahi ruang angkasa, mengolah
tanah menjadi sumber kehidupan, dan menjinakkan binatang buas. Tetapi,
sepandai-pandainya manusia dia tidak dapat menciptakan matahari, bumi, bintang,
bulan bahkan dirinya sendiri. Allah yang menciptakan seluruh alam semesta ini.
Allah juga menciptakan manusia, tidak ada satu pun makhluk yang dapat
menyamai-Nya. Maksudnya adalah
tidak ada seorang pun sama dalam setiap sifat-sifat Allah. Jadi Allah
meniadakan dari diri-Nya memiliki anak atau dilahirkan hingga memiliki orang
tua. Juga Allah meniadakan adanya yang semisal dengan-Nya. Syaikh Abdurrahman
bin Nashir As Sa’di mengatakan makna ayat ini : ”dan tidak ada seorangpun yang
setara dengan Dia” yaitu tidak ada yang serupa (setara) dengan Allah dalam
nama, sifat, dan perbuatan.
Keutamaan Surat Al-Ikhlas
Surat Al-Ikhlas adalah salah satu surat paling penting dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam hadits Shahih Bukhari disebutkan riwayat dari Abu
Said Al-Khudri bahwa Nabi saw., bersabda :
“Demi Dzat yang menguasai jiwaku,
sesungguhnya ia (Surat Al-Ikhlas) sebandinng dengan sepertiga Al-Quran”.
(HR. Bukhari)
Kisah terkait hadits itu terekam dalam beberapa kisah. Seperti kisah ketika
Nabi bertanya kepada sahabatnya untuk mengkhatam Al-Qur'an dalam semalam. Umar menganggap
mustahil hal itu, namun begitu Ali menyanggupinya. Umar kemudian menganggap Ali belum
mengerti maksud Nabi karena masih muda. Ali kemudian membaca surah Al-Ikhlas
sebanyak 3 kali dan Nabi Muhammad membetulkan itu. Dalam hadits-hadits terkait
hal ini, keutamaan surah Al-Ikhlas sangat memiliki peran dalam Al-Qur'an
sehingga sekali membacanya sama dengan membaca sepertiga Al-Qur'an.
0 komentar:
Posting Komentar