ALLAH Apa Katamu
ALLAH
apa katamu sebagaimana yang terdapat pada QS. AL ISRO ayat 7
إِنْ
أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لأنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا فَإِذَا جَاءَ
وَعْدُ الآخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا
دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا (٧)
Artinya:
Jika
kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu
berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, dan apabila datang
saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain)
untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam masjid, sebagaimana
musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan
sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai. (QS. Al-Isra : 7)
Allah berfirman: إِنْ
أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ لأنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا (“Jika kamu berbuat baik berarti
kamu telah berbuat baik bagi diri kamu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat,
berarti kejahatan itu adalah bagi kamu sendiri.”)
Yang demikian itu adalah sama seperti firman-Nya yang
artinya: “Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih, maka pahalanya untuk
dirinya sendiri dan barangsiapa yang berbuat jahat, maka dosanya untuk dirinya
sendiri.” (QS. Fushshilat: 46)
Firman-Nya lebih lanjut: فَإِذَا
جَاءَ وَعْدُ الآخِرَةِ (“Dan apabila datang saat hukuman bagi [kejahatan] yang
kedua.”) Yakni, giliran yang terakhir, yaitu jika kalian merusak giliran yang
kedua dan datang musuh-musuh kalian.
لِيَسُوءُوا
وُجُوهَكُمْ (“[Kami
datangkan orang-orang lain] untuk menyuramkan wajah-wajahmu.”) Yakni
menghinakan dan mengalahkan kalian.
وَلِيَدْخُلُوا
الْمَسْجِدَ
(“Dan mereka masuk ke dalam masjid,”) yakni, Baitul Maqdis,
كَمَا دَخَلُوهُ
أَوَّلَ مَرَّةٍ
(“Sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama,”) yakni pada giliran
di mana mereka merajalela di kampung-kampung.
وَلِيُتَبِّرُوا (“Untuk membinasakan,”) yakni,
menghancurkan dan meluluh lantakkan;
مَا عَلَوْا (“Apa saja yang mereka kuasai.”) Yakni,
apa yang tampak oleh mereka.
تَتْبِيرًا (“Sehabis-habisnya”)
Sebelumnya telah disebutkan bagaimana Allah
mengabarkan Bani Israil telah dua kali berbuat kerusakan di muka bumi. Dan
setiap kali berbuat kerusakan Allah menjadikan kaum yang lebih kuat menguasai
mereka. Kaum ini menghancurkan rumah dan tanah pertanian mereka. Ayat ini
kembali mengulangi singgungan Allah sebelumnya.
Ayat menyebutkan, “Dunia yang ditinggali adalah
dunia aksi dan reaksi. Bila kalian berbuat baik, niscaya kebaikan pula yang
akan kalian saksikan dan bila keburukan yang kalian lakukan, maka keburukan
pula yang akan kalian terima. Kalian telah berbuat satu kerusakan di muka bumi
dan akibatnya telah kalian rasakan, namun sayangnya kalian tidak mengambil
pelajaran dan kembali berbuat kerusakan. Oleh karena itu kalian harus menanti
kali ini sebuah kaum akan mengalahkan dan membuat kalian terhina. Kaum tersebut
akan mengambil kembali Masjidul Aqsa dan menguasai kalian.”
Mengenai detail peristiwanya dan kapan
terjadinya tidak disebutkan dalam ayat-ayat al-Quran. Karena yang terpenting
dari berbagai peristiwa sejarah adalah pelajaran yang dapat diambil oleh semua
orang dan bangsa. Semua harus tahu betapa kekafiran tidak akan dibiarkan begitu
saja tanpa sangsi. Kerusakan yang dilakukan di atas bumi juga akan mendapat
balasannya langsung di bumi.
Dari
ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:
1.
Perbuatan buruk dan baik yang kita lakukan tidak akan merugikan atau
menguntungkan Allah dan perlu dicamkan hasilnya kembali kepada diri kita
sendiri.
2.
Sunnah ilahi tetap dan konstan terkait sejarah dan masyarakat. Setiap orang
yang melakukan kerusakan bakal binasa.
Kesimpulan :
Allah akan membalas semua
perbuatan sesuai dengan apa yang diperbuat jika kamu berbuat baik misalnya
keimanan dan ketaatan maka sama saja engkau berbuat baik kepada dirimu sendiri
karena manfaat maupun pahala kebaikannya akan kembali kepadamu, begitu juga
jika kamu berbuat buruk misalnya maksiatan dan kekufuran maka engkau sama saja
berbuat buruk untuk dirimu sendiri karena bahayanya keburukan tersebut akan
kembali kepada dirimu sendiri. Wallahu a'lam.
0 komentar:
Posting Komentar